Selasa, 21 Juli 2009

pembelajaran hari ini / 22 juli 2009

pelajaran hari ini cukup menegangkan.......

pelajarannya adalah meng-creamping kabel straight,untuk menghubungkan dari switch ke pc.

Bahan untuk meng-creamping kabel :

1. kabel utp.

2. connector RG-45. 

3. creamping tools.

4. tester kabel.

Cara untuk meng-creamping kabel :

- potong kabel dengan menggunakan creamping tools.

- kemudian susun warna pada kabel yaitu:

       Putih Oranye (PO) - Oranye (O)

       Putih Hijau (PH) - Biru (B)

       Putih Biru (PB) - Hijau (H)

       Putih Coklat (PC)  - Coklat (C).

- lalu pasang connector pada kabel. 

pastikan kabel sudah tepat dengan susunan.

- kalau sudah tepat,kabel yang sudah disambungkan dengan connector,dicream dengan creamping tools.

- setelah itu dicoba dengan tester kabel.

- kalau sudah,pasang kabel ke-pc dan ke-switch.

setelah kabel plug set ip.lalu cek lan card dngn cara ipconfig.

setelah itu saya mencatat apa yang tertera pada ipconfig.

selesai tugas hari ini ............legaaaaaaaaaaaaa

pengkabelan pada lan

Pengkabelan pada LAN
Pada dasarnya ada 2 macam pengkabelan pada jaringan LAN yaitu :
1. Straight 
2. Cross

Straight

Pengkabelan jenis ini digunakan untuk menghubungkan banyak (lebih dari 2) komputer, dan melewati Switch Hub untuk koneksi antar komputer. Jadi jika Anda mempunyai 3 komputer yang ingin di hubungkan satu sama lain, anda harus menggunakan pengkabelan jenis ini dan membutuhkan Switch hub sebagai terminal.

Pada type ini susunan kabel pada ujung satu dengan ujung lainnnya harus sama. Dengan standard peletakan warna kabel seperti yang di tunjukkan pada gambar disamping. Susunannya mulai dari kiri yaitu :
Warna Putih Oranye (PO), Oranye (O), Putih Hijau (PH), Biru (B), Putih Biru (PB), Hijau (H), Putih Coklat (PC), Coklat (C).
Dan pada ujung yang satunya susunan nya juga sama.


Cross

Untuk pengkabelan jenis ini, digunakan hanya untuk menghubungkan 2 komputer saja. Jadi untuk menghemat, kita tidah perlu membeli switch hub lagi untuk menghubungkan 2 komputer. Cukup menggunakan kabel jenis ini, 2 komputer kita sudah bisa terhubung.

Susunan pengkabelannya standard bisa di lihat seperti gambar di samping, yaitu pada ujung yang satu dimulai dari kiri dengan warna Putih Hijau (PH), Hijau (H), Putih Oranye (PO), Biru (B), Putih Biru (PB), Oranye (O), Putih Coklat (PC), Coklat (C). Dan pada ujung yang lainnya yaitu Putih Oranye (PO), Oranye (O), Putih Hijau (PH), Biru (B), Putih Biru (PB), Hijau (H), Putih Coklat (PC), Coklat (C). Untuk mengingatnya lebih mudah, bisa dengan nomor urutnya saja. yaitu penukaran posisi berikut

PO 1 -----> 3 PH
O 2 -----> 6 H
PH 3 -----> 1 PO
B 4 -----> 4 B
PB 5 -----> 5 PB
H 6 -----> 2 O
PC 7 -----> 7 PC
C 8 -----> 8 C

Teori pengkabelan sudah selesai, sekarang saatnya untuk memasukkan susunan kabel tersebut pada RJ 45 Connector. Lalu gunakan crimping tool (tang crimping) untuk menyatukan kabel dengan rj 45 connector tersebut. Jika sudah cobalah terlebih dahulu kabel tersebut sebelum di tancapkan pada CPU dan Switch HUB. Jika kabel sudah OK, saatnya anda untuk mengkonfigurasi komputer anda (IP Addressing) supaya komputer anda bisa benar benar terhubung.

hub,router,switch,bridge

BRIDGE

Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yangdikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Bridge jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya. Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:

Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.


REPEATER 


Fungsi utama dari repeater adalah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel lan yang lain. Dengan adanya repeater ini, jarak antara dua jaringan bisa diperjauh 

ROUTER

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).

SWITCH

Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.

Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.

HUB

Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 - 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 - 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.

Kamis, 16 Juli 2009

7 LAYER OSI dan 4 TCP/IP

SOAL NO.1

7 lapisan osi dan 4 layer TCP/IP

7 lapisan osi:

7
Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

6
Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

5
Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4
Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3
Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

2
Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1
Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.


4 LAYER TCP/IP

Link Layer

The Link Layer is the networking scope of the local network connection to which a host is attached. The Link Layer adalah jaringan cakupan jaringan lokal yang koneksi ke sebuah host yang terpasang. This regime is called the link in Internet literature. Rezim ini disebut link di Internet sastra. This is the lowest component layer of the Internet protocols, as TCP/IP is designed to be hardware independent. Ini adalah komponen terendah lapisan protokol internet, seperti TCP / IP dirancang untuk hardware independen. As a result TCP/IP has been implemented on top of virtually any hardware networking technology in existence. Akibatnya TCP / IP telah dilaksanakan di atas hampir semua perangkat keras jaringan teknologi wujud.

The Link Layer is used to move packets between the Internet Layer interfaces of two different hosts on the same link. Link Layer yang digunakan untuk memindahkan paket antara Internet Layer antarmuka yang berbeda dari dua host yang sama pada link. The processes of transmitting and receiving packets on a given link can be controlled both in the software device driver for the network card , as well as on firmware or specialized chipsets . Dari proses transmisi dan menerima paket yang diberikan pada link bisa dikontrol baik dalam perangkat lunak device driver untuk kartu jaringan, seperti halnya pada firmware khusus atau chipset. These will perform data link functions such as adding a packet header to prepare it for transmission, then actually transmit the frame over a physical medium . Ini akan melakukan link data fungsi seperti menambahkan paket header untuk mempersiapkan untuk transmisi, maka sebenarnya mengirimkan lebih dari satu frame fisik media. The TCP/IP model includes specifications of translating the network addressing methods used in the Internet Protocol to data link addressing, such as Media Access Control (MAC), however all other aspects below that level are implicitly assumed to exist in the Link Layer, but are not explicitly defined. The TCP / IP model termasuk menerjemahkan dari spesifikasi jaringan menangani metode yang digunakan dalam Internet Protocol data link alamat, seperti Media Access Control (MAC), tetapi semua aspek-aspek lain yang di bawah tingkat yang mutlak diasumsikan ada di Link Layer, tetapi tidak ditetapkan secara eksplisit.

The Link Layer is also the layer where packets may be selected to be sent over a virtual private network or other networking tunnel . Link Layer yang juga merupakan lapisan dimana paket dapat dipilih untuk dikirim melalui jaringan virtual private atau jaringan terowongan. In this scenario, the Link Layer data may be considered application data which traverses another instantiation of the IP stack for transmission or reception over another IP connection. Dalam skenario ini, maka data Link Layer dapat dianggap aplikasi data yang lain traverses Instansiasi dari IP stack untuk transmisi atau penerimaan lain IP melalui sambungan. Such a connection, or virtual link, may be established with a transport protocol or even an application scope protocol that serves as a tunnel in the Link Layer of the protocol stack. Sambungan, atau virtual link, dapat didirikan dengan transportasi protokol atau bahkan aplikasi lingkup protokol yang berfungsi sebagai terowongan di Link Layer dari stack protokol. Thus, the TCP/IP model does not dictate a strict hierarchical encapsulation sequence. Dengan demikian, TCP / IP model yang tidak mendikte encapsulation urutan hirarkis ketat.

Internet Layer

The Internet Layer solves the problem of sending packets across one or more networks. Internetworking requires sending data from the source network to the destination network. Internet Layer solves masalah mengirimkan paket di satu atau lebih jaringan. Internetworking memerlukan mengirim data dari sumber jaringan ke jaringan tujuan. This process is called routing . [ 9 ] Proses ini disebut routing. [9]

In the Internet Protocol Suite, the Internet Protocol performs two basic functions: Dalam Internet Protocol Suite, Internet Protocol melakukan dua fungsi dasar:

  • Host addressing and identification : This is accomplished with a hierarchical addressing system (see IP address ). Identifikasi dan alamat host: Ini dicapai dengan sistem hirarkis menangani (lihat alamat IP).
  • Packet routing : This is the basic task of getting packets of data (datagrams) from source to destination by sending them to the next network node (router) closer to the final destination. Paket routing: Ini adalah tugas pokok mendapatkan paket data (datagrams) dari sumber ke tujuan kepada mereka untuk berikutnya node jaringan (router) dekat dengan tujuan akhir.

IP can carry data for a number of different upper layer protocols . IP dapat membawa data untuk beberapa protokol lapisan atas. These protocols are each identified by a unique protocol number: for example, Internet Control Message Protocol (ICMP) and Internet Group Management Protocol (IGMP) are protocols 1 and 2, respectively. Protokol ini adalah masing-masing dikenali dengan nomor unik protokol: misalnya, Internet Control Message Protocol (ICMP) dan Internet Group Management Protocol (IGMP) adalah protokol 1 dan 2, masing-masing.

Some of the protocols carried by IP, such as ICMP (used to transmit diagnostic information about IP transmission) and IGMP (used to manage IP Multicast data) are layered on top of IP but perform internetworking functions. Beberapa dibawa oleh protokol IP, seperti ICMP (digunakan untuk mengirimkan informasi diagnostik tentang IP transmisi) dan IGMP (digunakan untuk mengelola IP multicast data) yang berlapis di atas, namun IP melakukan fungsi internetworking. This illustrates the differences in the architecture of the TCP/IP stack of the Internet and the OSI model. Ini menggambarkan perbedaan di arsitektur dari TCP / IP stack dari internet dan model OSI.

Transport Layer

The Transport Layer 's responsibilities include end-to-end message transfer capabilities independent of the underlying network, along with error control, segmentation, flow control, congestion control, and application addressing (port numbers). The Transport Layer 's termasuk tanggung jawab akhir-akhir pesan untuk mentransfer kemampuan yang bergantung pada jaringan, bersama dengan kontrol kesalahan, segmentasi, aliran kontrol, kontrol kongesti, dan menangani aplikasi (nomor port). End to end message transmission or connecting applications at the transport layer can be categorized as either connection-oriented , implemented in Transmission Control Protocol (TCP), or connectionless , implemented in User Datagram Protocol (UDP). Akhir untuk mengakhiri pesan transmisi atau menghubungkan aplikasi pada lapisan transportasi dapat dikategorikan sebagai salah satu sambungan berorientasi, dilaksanakan di Transmission Control Protocol (TCP), atau hubungan, dilaksanakan di Pengguna Datagram Protocol (UDP).

The Transport Layer can be thought of as a transport mechanism, eg, a vehicle with the responsibility to make sure that its contents (passengers/goods) reach their destination safely and soundly, unless a another protocol layer is responsible for safe delivery. Transport Layer yang dapat dibayangkan sebagai sebuah mekanisme transportasi, misalnya kendaraan dengan tanggung jawab untuk memastikan bahwa isinya (penumpang / barang) mencapai tujuan dengan aman dan masuk akal, kecuali lapisan protokol lain yang bertanggung jawab untuk pengiriman aman.

The Transport Layer provides this service of connecting applications through the use of service ports . The Transport Layer ini menyediakan layanan yang menghubungkan aplikasi melalui penggunaan layanan port. Since IP provides only a best effort delivery , the Transport Layer is the first layer of the TCP/IP stack to offer reliability. Sejak IP hanya menyediakan satu upaya pengiriman terbaik, Transport Layer yang pertama adalah lapisan dari TCP / IP stack untuk menawarkan kehandalan. IP can run over a reliable data link protocol such as the High-Level Data Link Control (HDLC). IP dapat berjalan lebih dari satu data link protokol seperti High-Level Data Link Control (HDLC). Protocols above transport, such as RPC, also can provide reliability. Protokol di atas transportasi, seperti RPC, juga dapat memberikan kehandalan.

For example, the Transmission Control Protocol (TCP) is a connection-oriented protocol that addresses numerous reliability issues to provide a reliable byte stream : Misalnya, Transmission Control Protocol (TCP) merupakan protokol berorientasi koneksi yang alamat berbagai masalah keandalan untuk menyediakan diandalkan byte stream:

  • data arrives in-order tiba-data dalam rangka
  • data has minimal error (ie correctness) kesalahan data yang minim (yakni kebenaran)
  • duplicate data is discarded duplikat data tersebut akan dibuang
  • lost/discarded packets are resent hilang / dibuang paket yang menyebalkan
  • includes traffic congestion control termasuk kontrol kemacetan lalu lintas

The newer Stream Control Transmission Protocol (SCTP) is also a reliable, connection-oriented transport mechanism. Baru Streaming Transmission Control Protocol (SCTP) juga yang handal, koneksi berorientasi mekanisme transportasi. It is Message-stream-oriented — not byte-stream-oriented like TCP — and provides multiple streams multiplexed over a single connection. It is Pesan streaming berorientasi - tidak byte streaming berorientasi seperti TCP - dan menyediakan beberapa multiplexed stream melalui satu koneksi. It also provides multi-homing support, in which a connection end can be represented by multiple IP addresses (representing multiple physical interfaces), such that if one fails, the connection is not interrupted. Ia juga memberikan beberapa alat pendukung, di mana sambungan akhir dapat diwakili oleh beberapa alamat IP (mewakili beberapa antarmuka fisik), seperti yang satu jika gagal, maka sambungan tidak terputus. It was developed initially for telephony applications (to transport SS7 over IP ), but can also be used for other applications. Ia pada awalnya dikembangkan untuk aplikasi telepon (untuk transportasi SS7 over IP), tetapi juga dapat digunakan untuk aplikasi lain.

User Datagram Protocol is a connectionless datagram protocol. Pengguna Datagram Protocol adalah hubungan datagram protokol. Like IP, it is a best effort, "unreliable" protocol. Seperti IP, merupakan upaya terbaik, "diandalkan" protokol. Reliability is addressed through error detection using a weak checksum algorithm. Keandalan adalah melalui kesalahan deteksi menggunakan lemah checksum algoritma. UDP is typically used for applications such as streaming media (audio, video, Voice over IP etc) where on-time arrival is more important than reliability, or for simple query/response applications like DNS lookups, where the overhead of setting up a reliable connection is disproportionately large. Real-time Transport Protocol (RTP) is a datagram protocol that is designed for real-time data such as streaming audio and video . UDP biasanya digunakan untuk aplikasi seperti streaming media (audio, video, suara melalui IP dll) di mana pada waktu kedatangan adalah lebih penting daripada keandalan, atau untuk permintaan / Tanggapan aplikasi seperti DNS lookups, dimana overhead dari pengaturan yang handal sambungan disproportionately besar. real-time Transport Protocol (RTP) adalah sebuah protokol datagram yang dirancang untuk real-time data seperti streaming audio dan video.

TCP and UDP are used to carry an assortment of higher-level applications. TCP dan UDP digunakan untuk melaksanakan suatu assortment tinggi level aplikasi. The appropriate transport protocol is chosen based on the higher-layer protocol application. Transportasi yang sesuai protokol yang dipilih berdasarkan tinggi-protokol lapisan aplikasi. For example, the File Transfer Protocol expects a reliable connection, but the Network File System (NFS) assumes that the subordinate Remote Procedure Call protocol, not transport, will guarantee reliable transfer. Misalnya, File Transfer Protocol mengharapkan koneksi yang handal, tetapi Jaringan File System (NFS) dengan menganggap bahwa bawahan jauh Prosedur Panggil protokol, bukan transportasi, akan menjamin transfer diandalkan. Other applications, such as VoIP, can tolerate some loss of packets, but not the reordering or delay that could be caused by retransmission. Aplikasi lain, seperti VoIP, dapat mentolerir kehilangan beberapa paket, tetapi bukan reordering atau penundaan yang dapat disebabkan oleh retransmission.

The applications at any given network address are distinguished by their TCP or UDP port . Aplikasi pada suatu jaringan alamat yang masyhur oleh mereka TCP atau UDP port. By convention certain well known ports are associated with specific applications. Oleh konvensi dikenal port tertentu yang terkait dengan aplikasi tertentu. ( See List of TCP and UDP port numbers . ) (Lihat Daftar UDP TCP dan nomor port.)

Application Layer

The Application Layer refers to the higher-level protocols used by most applications for network communication. The Application Layer merujuk ke tingkat yang lebih tinggi-protokol yang digunakan oleh kebanyakan aplikasi untuk jaringan komunikasi. Examples of application layer protocols include the File Transfer Protocol (FTP) and the Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) [ 10 ] . Contoh aplikasi lapisan protokol meliputi File Transfer Protocol (FTP) dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) [10]. Data coded according to application layer protocols are then encapsulated into one or (occasionally) more transport layer protocols (such as the Transmission Control Protocol (TCP) or User Datagram Protocol (UDP)), which in turn use lower layer protocols to effect actual data transfer. Menurut data kode aplikasi lapisan protokol kemudian encapsulated ke dalam satu atau (kadang-kadang) lebih transportasi lapisan protokol (seperti Transmission Control Protocol (TCP) atau Pengguna Datagram Protocol (UDP)), yang pada gilirannya menggunakan lapisan bawah protokol untuk efek sebenarnya data transfer.

Since the IP stack defines no layers between the application and transport layers, the application layer must include any protocols that act like the OSI's presentation and session layer protocols. Sejak IP stack tidak mendefinisikan antara lapisan transport dan lapisan aplikasi, aplikasi harus menyertakan semua lapisan protokol yang berfungsi seperti OSI dari sesi presentasi dan lapisan protokol. This is usually done through libraries . Ini biasanya dilakukan melalui perpustakaan.

Application Layer protocols generally treat the transport layer (and lower) protocols as " black boxes " which provide a stable network connection across which to communicate, although the applications are usually aware of key qualities of the transport layer connection such as the end point IP addresses and port numbers . Aplikasi Layer protokol transportasi umumnya memperlakukan lapisan (dan rendah) protokol sebagai "kotak hitam" yang menyediakan koneksi jaringan yang stabil di mana untuk berkomunikasi, meskipun aplikasi biasanya sadar yang penting kualitas dari transportasi lapisan koneksi seperti titik akhir alamat IP dan nomor port. As noted above, layers are not necessarily clearly defined in the Internet protocol suite. Seperti yang disebutkan di atas, lapisan tidak selalu jelas dalam protokol Internet suite. Application layer protocols are most often associated with client-server applications, and the commoner servers have specific ports assigned to them by the IANA : HTTP has port 80; Telnet has port 23; etc. Clients , on the other hand, tend to use ephemeral ports , ie port numbers assigned at random from a range set aside for the purpose. Protokol lapisan aplikasi yang paling sering dikaitkan dengan klien-server aplikasi, dan orang awam server ada spesifik port yang ditugaskan kepada mereka oleh IANA: HTTP port 80 telah; Telnet memiliki port 23; dll Klien, di sisi lain, cenderung untuk menggunakan tdk kekal port, yaitu port nomor-nomor yang diberikan secara acak dari berbagai menyisihkan untuk tujuan.

Transport and lower level layers are largely unconcerned with the specifics of application layer protocols. Routers and switches do not typically "look inside" the encapsulated traffic to see what kind of application protocol it represents, rather they just provide a conduit for it. Transportasi dan tingkat bawah lapisan yang sangat lega dada dengan aplikasi spesfik lapisan protokol. Routers dan beralih tidak biasanya "terlihat di dalam" the encapsulated lalu lintas untuk melihat jenis aplikasi protokol itu mewakili, bukan mereka hanya menyediakan saluran air untuk itu. However, some firewall and bandwidth throttling applications do try to determine what's inside, as with the Resource Reservation Protocol (RSVP). Namun, beberapa firewall dan bandwidth throttling aplikasi coba lakukan untuk menentukan apa yang di dalamnya, karena dengan Resource Reservation Protocol (RSVP). It's also sometimes necessary for Network Address Translation (NAT) facilities to take account of the needs of particular application layer protocols. Ada juga kadang-kadang diperlukan untuk Network Address Translation (NAT) fasilitas untuk mengambil rekening kebutuhan aplikasi lapisan protokol tertentu. (NAT allows hosts on private networks to communicate with the outside world via a single visible IP address using port forwarding , and is an almost ubiquitous feature of modern domestic broadband routers ). (NAT memungkinkan host di jaringan pribadi untuk berkomunikasi dengan dunia luar melalui satu terlihat alamat IP menggunakan port forwarding, dan hampir ada di mana-mana merupakan fitur yang modern domestik broadband router).

walau habis gelap
terbitlah terang
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates